PURNABAKTI KPT PONTIANAK, KMA SAMPAIKAN BAHWA ADA PEMIMPIN YANG DATANG, DAN ADA YANG PERGI, SEMUA INI MENJADI PENANDA BERPUTARNYA RODA ORGANISASI

Jakarta – Humas : Dalam suatu organisasi negara atau pemerintahan, suksesi kepemimpinan merupakan dinamika yang lumrah terjadi. Termasuk di lingkungan Mahkamah Agung, siklus kepemimpinan senantiasa bergulir, ada pemimpin yang datang, dan ada yang pergi. Semua ini menjadi penanda bagi berputarnya roda organisasi dari waktu ke waktu, Demikian disampaikan Ketua Mahkamah Agung, Prof. Dr. H. M. Syarifuddin, S.H., M.H., dalam acara purnabakti Ketua Pengadilan Tinggi Pontianak secara daring pada, Jum’at, 25/2/2022 di ruang Kusumaatmadja lantai 14 gedung Mahkamah Agung.

Lebih lanjut prof. Syarifuddin, menegaskan prosesi wisuda purnabakti yang kita laksanakan sejatinya bukanlah seremoni biasa, namun merupakan suatu upacara monumental, yang menjadi penanda suksesnya seorang hakim dalam mencapai puncak keparipurnaan dalam pengabdiannya sebagai juru adil. Setelah berpuluh tahun melakukan pergulatan kemanusiaan dalam memutus dan mengadili perkara, kini tiba saatnya berpamitan, ibarat kata pepatah : “datang tampak muka, pergi tampak punggung”, wisuda purnabakti ini merupakan kirab sakral, di mana kita melepas dengan hati yang suci dan muka yang jernih, sebagai wujud ungkapan terima kasih atas pengabdian kepada bangsa dan negara.

“Menutup masa pengabdian sebagai Ketua Pengadilan Tingkat Banding merupakan suatu capaian membanggakan, karena jabatan ini merupakan puncak karir tertinggi yang dapat diraih seorang hakim pada tingkat Judex Facti. Dan prestasi inilah yang telah digapai oleh Bapak H. Amiryat, S.H., M.H. Setelah menempuh perjalanan karir yang cukup panjang, beliau sukses mengakhiri masa bakti tanpa meninggalkan rekam jejak negative”, tutur Mantan Kepala Badan Pengawasan.

Pada kesempatan ini, KMA mengatakan dalam kesunyiannya, seorang hakim diminta betul-betul berijtihad, mencurahkan seluruh akal budinya melakukan judicial activism dalam menemukan hukum yang tepat dan cocok untuk perkara yang sedang ditanganinya. Tidak jarang seorang hakim harus mengorbankan waktu istirahatnya, tidur larut malam atau terbangun dini hari, untuk berkutat dengan berkas perkara yang sedang ditanganinya.

Diakhir sambutannya, ketua umum alumni UII, menjelaskan Rutinitas sebagai hakim untuk memeriksa dan memutus perkara bagi Bapak H. Amiryat, S.H., M.H., memang telah berakhir, namun tugas kepada keluarga, masyarakat dan Negara tidak akan pernah berakhir. Oleh karena itu sebagai anggota korps hakim dan Warga Peradilan, Saya harap agar tetap terjalin komunikasi dan tali silaturahim dengan insan jajaran peradilan dan mahkamah Agung, demikian pula Ibu H. Amiryat, S.H., M.H., juga dapat tetap menjalin komunikasi dan tali silaturahim dengan para Ibu-ibu Dharmayukti Karini.

Turut hadir pada acara ini yaitu Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Yudisial, Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidnag Non yudisial, Ketua kamar Pidana Mahkamah Agung, Ketua Kamar perdata Mahkamah Agung,  Ketua Kamar Pengawasan mahkamah Agung serta para pejabat Eselon I pada Mahkamah Agung. (humas)


Tim Redaksi

Tulis Komentar